Perbedaan Sejarah, Mitos, Legenda, dan Sastra

Apa itu sejarah? Apa bedanya dengan legenda, mitos, dan sastra?

Pertama-tama, mari kita lihat pengertian-pengertian di atas menurut KBBI

Sejarah :  asal-usul (keturunan) silsilah;  kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah;

Mitos : cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib;

Legenda : cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah;

Sastra : bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari); kesusastraan;  kitab suci Hindu; kitab ilmu pengetahuan;  kitab; pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dan sebagainya); tulisan; huruf;

Mari kita bandingkan perbedaannya.

a. Perbedaan sejarah dengan mitos :

    Sejarah ialah hal yang benar-benar terjadi di masa lampau sedangkan mitos belum pasti kebenarannya, atau bisa dikatakan sebagai desas desus.

b. Perbedaan sejarah dengan legenda :

    Sejarah ialah hal yang benar-benar terjadi di masa lampau sedangkan legenda ialah cerita rakyat yang dikaitkan dengan sejarah.

c. Perbedaan sejarah dengan sastra :

   Sejarah ialah hal yang benar-benar terjadi di masa lampau, sedangkan satra ialah karangan seseorang atau dapat dikatakan sebagai fiktif belaka.

   Jawaban di atas ialah perbedaan sejarah, mitos, legenda, dan sastra menurut saya. Semoga bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antidote of Happiness

I am sitting in my friend's fwb's living room, sitting on the sofa I will use as my bed tonight. This place has a big window that faces the ocean, right where his ship is floating. There he is, serving his country abroad, the great axis, the majestic military power of America. And here I am, sitting like an old rotten depressed apple, starting to get some mold. I do not even know what I am writing tbh, I just do. I just finished my crying session. I came a long way (3 hours, to be exact) to this city just for him to turn his airplane mode on, not wanting to see me. Pathetic, I know. But here I am writing, with overwhelming feelings; disappointment, regret, anger, shame, and brainlessness.  My parents called right when I was on the train, angry, because I have been ignoring them and the people that have helped me to be the person I am, meanwhile, here I am, pursuing people that do not even care about me. I do not even understand myself anymore, I hate myself, in fact. How could ...
Baca selengkapnya

Lakon

72 tahun.  Kemerdekaan telah disandangkan pada bumi pertiwi tepat pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.  Putra putri bangsa telah berjuang dengan segenap kegigihan dan perjuangan yang tercatat oleh sejarah.  Pahlawan bumi putra telah banyak yang pulang dan gugur sebagai bunga bangsa, yang keharumannya abadi hingga nanti. Merdeka. Kian hari kian surut teriakan itu. Padahal, dalam perjuangan untuk mendapatkannya, banyak pemuda bangsa yang harus gugur dan berkorban jiwa raga. Banyak, bahkan anak cucunya kini tak dapat mengenalinya karena sibuk berkutat dengan amunisi-amunisi penjajah baru. Penjajah intelektual yang mengkikis semangat juang penerus bangsa. Tapi, tentu sejarah adalah sesuatu yang harus diingat dan diambil hikmahnya, bukan? Aku, Ita Nurjanah. Pemudi bangsa yang lahir di tanah Jakarta. Pahlawan pancasila dan agama. Kini, tugasku adalah memilih, mau jadi tokoh pergerakan kemerdekaan yang manakah dirku? Sulit. Namun, jika harus memilih, aku ing...
Baca selengkapnya