Hikmah Mempelajari Kerajaan Islam di Indonesia
Hola!
Kembali lagi dengan pelajaran yang memikat hati -Sejarah Indonesia- yeay (dramatisme).
Setelah sebelumnya mempelajari kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, kini giliran Kerajaan Islam.
Hikmah mempelajari Kerajaan Islam di Indonesia? Bingung. Bukan, bukan karena tak ada hikamahnya. Justru banyak hikmah yang saya dapat. Tapi butuh cukup waktu untuk menumpahkannya pada tulisan (puitis sekali Bung!).
Oke biar postingan ini lebih efektif dan efisien (eaak) jadi inilah hikmah yang saya dapat :
1. Menjadi lebih bijaksana (asik).
Kembali lagi dengan pelajaran yang memikat hati -Sejarah Indonesia- yeay (dramatisme).
Setelah sebelumnya mempelajari kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, kini giliran Kerajaan Islam.
Hikmah mempelajari Kerajaan Islam di Indonesia? Bingung. Bukan, bukan karena tak ada hikamahnya. Justru banyak hikmah yang saya dapat. Tapi butuh cukup waktu untuk menumpahkannya pada tulisan (puitis sekali Bung!).
Oke biar postingan ini lebih efektif dan efisien (eaak) jadi inilah hikmah yang saya dapat :
1. Menjadi lebih bijaksana (asik).
Tentu saja seperti kalimat "Historia Magistra Vitae" sejarah tentang Kerajaan Islam ini memberikan pelajaran untuk saya. Ternyata, ego dan hasrat akan kedudukan telah sejak dulu ada meskipun dalam kerajaan Islam. Bahkan seorang ayah dan anak dapat saling berperang demi posisi tertinggi. Bukankah hal itu sangat miris? Semua kesalahan orang terdahulu hendaknya menjadi pelajaran untuk diri yang lebih baik. Ini juga merupakan pelajaran untuk saya, agar tidak haus akan posisi yang menggiurkan dan berbau duniawi.
2. Mengetahui Hal baru
Belajar adalah proses dari yag tidak tahu menjadi tahu. Dalam mempelajari Kerajaan Islam di Indonesia, saya menjadi tahu hal-hal sepele yang ternyata sangat penting untuk saya ketahui. Sebenarnya sangat vital. Akhirnya saya dapat membedakan Sultan Maulana Hasanudin dan Sultan Hasanudin. Akhirnya saya dapat mengetahui sejarah keraton Yogyakarta. Dan tentu masih banyak lagi
3. Sambung besok ya, sudah di usir Pak Irwanto tercintaaaa~
Komentar
Posting Komentar