Untuk hembusan angin yang tak hentinya memaksa daun agar jatuh.

Kepada kamu
Oleh : Ita Nurjanah
Kepada kamu orang yang selalu aku tunggu
Tidakkah angin malam yang kukirim mengusikmu?
Bukankah kicauan burung tak henti mencari kabar tentangmu?
Mungkinkah penghalang yang disebut jarak memisahkan kita berdua?
Sehingga aku terus bertumpu pada kaki yang tak lagi berdaya menantimu

Kepada kamu orang yang selalu aku rindu
Ku mencari setiap langkahmu yang perlahan menjauh
Disetiap penghujung hari kupandangi wajah diammu pada foto kita berdua
Kita tak lagi berjumpa seperti hari kemarin
Disaat kamu masih menjadi payung yang melindungiku ketika hujan
Dan kini aku mendapati diriku merindu dibawah dinginnya bintang malam
Berharap bintang jatuh dan mengabulkan permintaan

Kepada kamu orang yang selalu kuharapkan
Bulan yang kita lihat seolah mengejekku
Dia bisa melihat kamu dari ketinggian sedangkan aku kesepian
Harapanku yang mengembun menjelma air mata
Menyisihkan senyuman di parasku yang kini  kuyup dalam duka
Menanti seseorang yang tak kunjung kembali
Bohong jika engkau salahkan jarak
Kita semakin dekat tapi seolah semakin jauh
Tidakkah disana kau pernah memikirkanku?

Kepada kamu orang yang selalu kucari tahu
Aku selalu menantimu bersama dandelion yang perlahan terbang ditiup angin
Berharap engkau datang dan membawaku melayang bersama awan
Sekuntum mawar tentu akan bersedih jika ia layu sebelum engkau kunjungi
Apakah sinyal yang kukirimkan tak dapat kau cerna dan pahami?
Ataukah kau mengerti dan tak menyukai lalu pergi?
Aku selalu menanti sesuatu yang membuatmu membutuhkanku
Dan membuat aku dapat lagi mencium aroma tubuhmu

Kepada kamu orang yang membuatku gembira dan bersedih
Tak apa jika engkau tak membalas perasaan yang kumiliki
Aku hanya ingin kau tetap disini dan tak pergi
Aku tak mau seperti bunga terompet yang hanya mekar semalam saja
Jadikan aku pengusir mimpi buruk dalam hatimu
Kembalilah setiap engkau membutuhkanku
Biarkan aku terus berada disisimu yang hangatnya laksana matahari
Agar sesuatu yang disebut hati dalam diriku tak lagi sendiri

Kepada kamu orang yang selalu aku sayangi
Apalah dayaku yang tak dapat menghentikan perasaan menjengkelkan ini
Aku berharap setiap burung selalu mengingatkanku pada dirimu
Dan setiap lipatan alam selalu menggambarkan musim semi
Yang terdapat didalam nya, aku yang sedang jatuh cinta

Kepada kamu, orang yang aku cintai...


                                                                                                Jakarta, 29 September 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antidote of Happiness

Lakon

Perbedaan Sejarah, Mitos, Legenda, dan Sastra