I Will
Aku;seorang pimpinan Inggris di Indonesia.
Setelah Kapitulasi Tuntang, kini aku ditempatkan di sebuah negeri kepulauan yang kaya rempah. Negeri yang kaya ini, tentu sayang bila tidak kumanfaatkan untuk menambah keuangan negara. Tapi sebelum itu, aku akan berkaca pada pemerintahan sebelumnya.
Benarkah? Pemerintahan sebelumnya memberlakukan kerja paksa dengan tidak membayar para pekerja yang berasal dari pribumi. Benar-benar tidak beradab. Aku putuskan, aku akan menghapuskan kerja paksa ini. Untuk tetap mendapatkan tambahan keuangan negara, aku akan memonopoli perdagangan. Tapi aku juga harus mempertimbangkan para pribumi. Baiklah, aku akan memonopoli perdagangan garam dan minuman keras saja. Aku juga akan membebaskan para petani dalam menanam tanaman ekspor. Setidaknya mereka juga manusia yang memiliki hak hidup.
Perbudakan disini sangatlah kejam, maka kuputuskan, aku akan menghapuskan perbudakan. Bagi siapa saja yang masih memiliki budak, maka kukenakan denda yang amat besar. Berbicara masalah hukum, pemerintahan sebelumnya sangatlah brutal dan tidak elegan. Aku akan memperbaiki hukum disini. Hukuman diberikan sesuai tindak kejahatan, bukan sesuai ras ataupun warna kulit.
Indahnya tempat ini. Hmm, akan kukerahkan orang-orangku untuk mengeksplor negeri ini. Mungkin aku akan menemukan banyak spesies flora maupun fauna yang kelak akan diingat sejarah dengan namaku. Tanah disini juga sangat berpotensi, aku akan membuat irigasi dan memperbaiki jalan-jalan.
Tunggu, aku yakin ada yang terlewat. Ah, benar, pendidikan! aku sungguh prihatin dengan orang-orang disini. Akan kubangun banyak sekolah agar orang-orang disini bisa membaca dan menulis. Aku juga sepertinya ingin menulis. Negeri yang kaya ini, akan kuabadikan dalam rangkaian kata. Sepertinya, ditempat ini harus kubuat sebuah taman, ya, akan kubuat tidak hanya satu, tapi banyak taman di negeri ini.
Aku ingin sejarah mengenang diriku. Bukan sebagai penjajah yang tidak manusiawi, tetapi sebagai seseorang yang memiliki jasa yang abadi.
Komentar
Posting Komentar